Aku ingin mengatakan dengan gamblang, jelas serta lugas semua isi di dalam pikiran dan hatiku. Kala itu saat kita kembali dipertemukan oleh sang waktu. Ketahuilah, ingatan ku seakan hilang sesaat aku. Entah karena melihat senyummu atau karena mata indah itu. Dan sifat manja nan manismu terasa mengalihkan maksud hati. Lagi-lagi diriku selalu saja dibuat tak berdaya oleh segala yang kau punya. Aku selalu mencoba mengelak semua tentang dirimu, namun tetap saja bayangan bersiluet wajahmu merayap masuk dalam pikiranku. Aku mengirimmu sebuah pesan “Aku menyukai mu” saat pagi datang, “Aku menyayangi mu” pada menjelang siang, serta “Aku mencintai mu” pada malam menjelang kau mengistirahatkan ragamu. Semua pesan itu, aku tunjukan tak lain dan tak bukan untukmu. Aku terus mengulangnya sampai jenuh melanda. Dan kau masih setia bersama diammu. Selalu. “Aku belum bisa menjawabnya”. Itulah beberapa kalimat mu padaku. Sampai detik terus berganti menit. Menit menuju jam. Jam menjadi hari. Hari be...